Jakarta. Mengelola suatu produk investasi tak selalu mengacu pada sebuah target dari tingkat imbal hasil maupun risiko investasi. Namun, mengelola sebuah investasi bisa memberikan dampak sosial bagi kegiatan lingkungan hidup, pendidikan, dan kesehatan. Hal ini ditunjukkan oleh produk reksa dana Bahana Kehati Lestari, produk investasi Bahana TCW Investment Management yang meraih penghargaan sebagai Best Impact Fund dari marketplace reksa dana Bareksa dan media ekonomi bisnis nasional, Kontan, pada Rabu pekan lalu.

 

 

 

Bahana Kehati Lestari adalah produk investasi dana abadi (endowment fund) pertama yang  memberi dukungan finansial kepada Yayasan KEHATI untuk mendukung kelestarian sumber daya hayat dan lingkungan hidup di Indonesia. Dalam melaksanakan program-programnya, Yayasan KEHATI perlu kemitraan dengan berbagai lembaga dan unsur masyarakat. Oleh karena itu, dibentuklah reksa dana Bahana Kehati Lestari sebagai sarana alternatif investasi yang berfungsi sebagai wadah bagi para penyandang dana yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri.

 

 

 

Produk reksa dana Bahana Kehati Lestari diluncurkan pada 16 April 2007 memiliki total dana kelolaan sebesar Rp 980 miliar per 19 September 2019. Portofolio investasi dari Bahana Kehati Lestari berupa 97% obligasi pemerintah dan sisanya berupa instrumen pasar uang dengan imbal hasil sebesar 13,68% selama 1 tahun terakhir (per 19 September 2019).

 

 

 

“Terpilihnya produk Bahana Kehati Lestari sebagai Best Impact Fund dari Bareksa dan Kontan menjadi bukti bahwa produk investasi yang dikelola Bahana TCW tak hanya memberikan imbal hasil yang baik, namun juga mendukung kegiatan-kegiatan sosial yang memiliki efek positif bagi lingkungan hidup dan masyarakat. Kami akan terus berinovasi terhadap setiap produk investasi yang kami kelola          agar memiliki dampak positif untuk masyarakat,” ungkap Edward P Lubis, dalam keterangan pers, Selasa (24/9).                 

 

                                               

 

Di acara penghargaan yang sama, Bahana TCW juga meraih Best money market syariah untuk kategori satu tahun untuk produk Bahana Likuid Syariah. Reksa dana Bahana Likuid Syariah mengalokasikan 100% asetnya ke dalam deposito syariah, seperti Bank Bukopin Syariah, Bank Tabungan Negara Syariah, Bank Muamalat, Bank Panin Syariah, dan Bank Aceh Syariah. Sejak diluncurkan pada Januari 2015, total dana kelolaan di Bahana Likuid Syariah mencapai Rp 268,97 miliar hingga per 30 Agustus 2019.

 

 

 

“Di tengah ketidakpastian kondisi pasar global, investor membutuhkan kepastian dalam berinvestasi. Maka itu, Bahana Likuid Syariah memberikan solusi manajemen likuiditas jangka pendek bagi para investor dengan tetap memberikan imbal hasil yang optimal melalui penempatan pada instrumen pasar uang,” lanjut Edward.