Benarkah menabung tidak membuat aset kita bertambah ? Kok bisa, apa penyebabnya. Kalau begitu, gunanya kita memiliki tabungan ?
Pernahkah kita ingin membeli sesuatu di kemudian hari lalu menyisihkan uang di tabungan ? Ketika uang kita terkumpul di tabungan, harga barang sudah naik, karena terjadi inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga. Harga gorengan beberapa tahun lalu hanya Rp 100 sepotong, sekarang Rp 1.000. Gorengan saja mengalami inflasi.
Di sisi lain, kenaikan pendapatan kita tidak secepat inflasi. Artinya, pendapatan kita tidak dapat mengimbangi kenaikan harga-harga. Akibatnya, kemampuan atau daya beli semakin turun.
Rata-rata tingkat inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir sekitar 7,4 persen dan dalam lima tahun terakhir 5,4 persen. Itu baru inflasi di atas kertas. Inflasi pada beberapa barang tentu jauh lebih tinggi, seperti kesehatan dan pendidikan, bisa mencapai 15 persen.
Agar dapat mempertahankan daya beli, kenaikan pendapatan kita setidaknya harus berada sama atau lebih tinggi dari inflasi. Jadi ketika harga naik, kita masih dapat membeli barang yang kita butuhkan.
Kembali ke tabungan, jika kita menabung bank akan memberikan bunga sebagai imbalan atas tabungan kita. Sayangnya, suku bunga tabungan lebih kecil ketimbang laju inflasi. Jika laju inflasi 7 persen, bunga tabungan paling hanya sebesar 3 persen saja. Dengan mengandalkan tabungan, kita justru kekurangan uang untuk membeli barang tersebut.
Mempertahankan Daya Beli
Cara mempertahankan daya beli dengan berinvestasi, bukan menabung. Imbal hasil investasi lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi.
Dalam sepuluh tahun terakhir, rata-rata imbal hasil investasi saham 15 persen per tahun, belum memperhitungkan dividen. Dengan dividen hasilnya menjadi 22 persen. Sementara hasil investasi pada obligasi pemerintah bertenor 10 tahun, 8,5 persen. Harga rata-rata kenaikan harga emas sebesar 10,89 persen.
Reksa dana obligasi memberikan rata-rata imbal hasil lima tahun terakhir 12 persen. Sementara reksa dana campuran 15 persen dan reksa dana saham 28 persen. Semuanya jauh di atas inflasi. Sejak tahun 2006-2015, rata-rata suku bunga deposito yang diberikan bank hanya 7,23 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi.
Jelas bahwa menabung saja tidak cukup untuk mempertahankan daya beli, apa lagi menambah aset atau kekayaan. Berinvestasi merupakan cara untuk mengatasi inflasi dan mempertahankan daya beli. Tampaknya pepatah lama itu perlu dimaknai menjadi ?Berinvestasi pangkal kaya?.