Menyimpan di tabungan
Produk keuangan yang paling banyak kita kenal adalah tabungan. Tabungan sama sekali bukan produk investasi. Bunga tabungan, juga deposito, tidak dapat mengalahkan inflasi sehingga simpanan kita tidak berkembang.
Tabungan di bank aman, karena pemerintah memberikan penjaminan hingga Rp 2 miliar. Kelebihan lainnya, tabungan juga sangat mudah diakses atau likuid. Tabungan sebaiknya digunakan untuk menyimpan dana operasional, seperti dana kebutuhan sehari-hari.Tetapi, tidak untuk tujuan jangka panjang karena uang kita tidak akan berkembang.
Investasi, Penakluk Inflasi
Berinvestasi, membuat aset kita berkembang karena hasilnya di atas inflasi. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, emas, properti atau bisnis.
Berinvestasi mengandung risiko, tetapi risiko itu dapat dikelola. Caranya, dengan menempatkan dana dalam jangka panjang, setidaknya di atas tiga tahun. Sedangkan untuk jangka di bawah satu tahun, lebih baik dana ditempatkan pada tabungan.
Cara lain dengan melakukan diversifikasi. Reksa dana merupakan contoh produk investasi yang sudah terdiversifikasi. Satu unit reksa dana sudah terdiri atas beberapa saham atau beberapa jenis obligasi. Berinvestasi secara bertahap dan teratur juga meminimalkan risiko.
Jadi, kita dapat menempatkan dana untuk kebutuhan jangka panjang dengan cara berinvestasi, bukan menabung.
Asuransi, Melindungi
Selain memerlukan tabungan untuk menyimpan dana operasional, berinvestasi untuk menambah aset, kita juga perlu melindungi diri dari risiko kematian atau sakit.
Rencana menyekolahkan anak dapat terwujud jika kita berinvestasi. Investasi dapat dilakukan jika ada penghasilan. Ketika kita meninggal atau sakit, tidak ada lagi penghasilan sehingga kita tidak dapat berinvestasi dan menyekolahkan anak. Asuransi melindungi penghasilan kita. Jika kita meninggal atau sakit, ada uang dari asuransi yang dapat menggantikan penghasilan kita.
Produk asuransi jiwa terbagi menjadi dua bagian besar, asuransi tradisional dan asuransi modern atau unit link. Asuransi tradisional adalah asuransi jiwa murni tanpa ada investasi. Sementara unit link merupakan asuransi dengan dua kantong, proteksi dan investasi. Unit link berinvestasi pada reksa dana.
Tujuan utama asuransi adalah proteksi, bukan investasi
Imbal hasil investasi dalam unit link jauh lebih kecil ketimbang jika kita berinvestasi langsung pada reksa dana. Biaya preminya pun lebih tinggi dibanding asuransi tradisional. Memisahkan kebutuhan investasi dengan proteksi akan membuat keduanya menjadi maksimal. Proteksi besar, investasi berkembang cepat.
Jadi, jangan lupa menyimpan dana operasional atau jangka pendek pada tabungan, mengembangan dana untuk jangka menengah dan panjang agar berkembang pada investasi juga melindungi pendapatan dan rencana dengan asuransi. Semua harus ada, karena memiliki fungsi berbeda.